Kamis, 20 November 2014

PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT

A.     PENDAHULUAN
Membahas masalah sistem pendidikan di Indonesia, anak usia sekolah ditempatkan secara berjenjang sesuai dengan usianya. Mulai anak usia TK, SD, SMP, dan SMU. Kurikulum yang digunakan bersifat centarlized ( terpusat ), artinya kurikulium yang dipakai untuk seluruh wilayah Indonesia secara umum sama.
Dengan keterbatasan, maka ada beberapa hal yang belum ditangani dengan baik, misalnya penanganan anak berbakat. Bagaimana potensi anak berbakat diasah sehingga segala kemampuan yang ada pada diri anak dapat tersalukan melalui lembaga khusus. Misalnya SLB ( sekolah luar biasa ) yang menangani anak – anak yang memiliki kelemahan dikarenakan tidak berfungsinya salah satu bagian pada tubuhnya ( tunanetra, tunarungu, tunawicara, dan sebagainya ).
Pendidikan anak berbakat, dapat dilihat dari sistematik yang meliputi program, fasilitas, guru, masukan, dan tujuan. Tujuan pendidikan Indonesia tersirat dala cita – cita bangsa Indonesia yang dirumuskan dalam falsafah hidup bangsa, yaitu Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Dalam Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 31 menyatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia behak memperoleh pengajaran dan pemerintah mengusahakan dan melaksanakan satu siste, pengajaran ( pendidikan ) nasional.
Berdasarkan Universal dan Alamiah, bahwa manusia berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, seperti inteligasi, bakat, kepribadian, kondisi jasmani, dan sebagainya.
Pendidikan anak berbakat merupakan bagian integrasi pendidkan pada umumnya, dengan kekhususan memberi kedsempatan maksimal bagi anak berbakat untuk berfungsi sesuai dengan potensinya, dengan harapan bahwa pada suatu saat anak anak memberikan sumbangan yang maksimal bagi peningkatan kehidupan sesuai dengan aktualisasi potensinya. Sesuai dengan citra masyarakat yang kita anut dengan memperhatikan kaiatn fungsional antara individu dengan masyarakat.
B.     ANAK BERBAKAT
Seorang anak dikatagorikan anak berbakat, tak semata – mata karena mudah memahami segala sesuatu, mempunyai daya ingat baik, atau mampu menyelesaikan tugas – tugas sekolah dengan cepat dan tidak selalu siswa yang berprestasi. Namun, ada sesuatu yang berbeda pada dirinya dikelas, yakni kewaspadaan ( alertness ), kemampuan memahami         ( quick insights ), dan keterampilan lain lebih hebat dari anak seusianya. Hal ini membuat anak mampu menunjukan prestasi luar biasa disekolah yang ditunujkan anak berbakat umumnya adalah scor IQ – nya tinggi. Semakin tinggi scor IQ anak, kian membuat anak menjadi tidak tipikal. Biasanya 3 – 5 persen anak dari populasi sekolah tergolong berbakat. Jika ada 1000 siswa, maka paling tdak ada 30 – 50 anak yang tergolong berbakat.
a.       Hidup dengan Keberbedaan
Harus disadari, anak berbakat berbeda perkembangannya dibanding teman sebayanya. Apa lagi jika tingkat kecerdasan anak semakin tinggi. Menurut Dr. Reni Akbar Hawad Psi Ketua Pusat Keberbakatan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, perbedaan – perbedaan yang dimiliki anak akan membuatnya merasa terasing dalam perkembangan saat dia bermain dan membangun persahabatan dengan anak lainnya.
b.       Gaya Belajar
Orang tua prasekolah sepatutnya menjadi pengamat dan pendengar yang baik bagi gaya belajar anak. Anak suka menjelajah sekelilingnya, fisiknya aktif dan tidak pernah diam.

c.       Bahasa
Anak berbakat terlihat suka meniru orang dewasa, mampu berbicara mrnggunakan kalimat – kalimat yang tidak lazim, menjawab secara gamblang dan merespons pertanyyan dengan cepat.

d.       Kosakata
Anak mampu memahami banyak kata dibanding anak lainnya. Rasa ingin tahu anak yang tinggi membuatnya selalu bertanya sehingga salah satu ciri anak berbakat adalah kaya kosakata dan lebih maju dari anak lainnya.

e.       Keterampilan Motorik
Anak berbakat mempunyai perkembangan motorik lebih cepat. Dia mampu memakai pakaian dan makan sendiri. Untuk itu penuhilah kebutuhannya dengan berbagai kegiatan motorik seperti tenis, berenang, dan melukis.

f.        Kolektor
Secara umum, anak berbakat suka mengoleksi hal – hal yang menjadi minatnya. Misalnya, komik, prangko, stiker, gantungan kunci, kerang dan lainnya.

g.       Membaca
Anak mampu membaca sebelum masuk sekolah dasar. Anak usia satu tahun, telah mampu menyadari buku bergambar yang dipegangnya terbalik.
Pengertian lain menyebutkan, bahwa anak berbakat adalah anak yang memiliki potensi unggul diatas potensi yang dimiliki oleh anak – anak normal. Para ahli dalam bidang anak – anak berbakat ( gifted ) memiliki pandangan sama ialah keunggulan lebih bersifat bawaan dari pada manipulasi lingkungan sesudah anak dilahirkan.
Anak – anak berbakat mempunyai superioritas dalam bidang akademik. Hal itu tidak sulit untuk dimengerti sebab salah satu syarat penting untuk meraih prestasi akademik adalah memiliki intelegensi.
Karakteristik Anak Berbakat
Sebagai makhluk sosial, anak berbakat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat dipengaruhi oleh sifat – sifat, pemikiran, sikap, dan aktivitas anggota masyarakat yang lain. Untuk mengenali karakteristik anak – anak berbakat, dapat dilihat beberapa segi diantaranya:
a.       Potensi
Dari sudut proses belajar, maka faktor kesadaran seperti Faktor intelegensi, motivasi, emosi, dan sosialisasi sangat menentukan pencapaian hasil atau prestasi belajar dalam bentuk kesadaran.

b.       Cara Menghadapi Masalah
Keterlibatan seluruh aspek psikologis dan biologis setiap anak berbakat pada saat mereka berhadapan dengan masalah. Mereka akan memilih metode, pendekatan, dan alat yang strategis sehingga diperoleh pemecahan masalah yang efisien dan efektif.

c.       Prestasi
Presrasi anak dapat ditinjau dari segi fisik, psikologis, akademik, dan sosial. Secara psikologis, anak berbakat memiliki kemampuan emosi yang unggul dan secara sosial pada umumnya mereka adalah anak yang populer serta lebih mudah diterima.

      Bagaimana Menangani Anak Berbakat?
Kemampuan dasar atau bakat luar biasa yang dimiliki seorang anak memerlukan serangkaian stimulasi yang sistematis, terencana, dan terjadwal agar apa yang dimiliki menjadi aktual, dan berfungsi sebaik – baiknya. Peran lingkungan sebagai pemicu rangsangan sangat besar dalam menentukan sampai dimana tahapan, terelisasi, dan hasil akhir dari suatu perkembangan dicapai. Faktopr yang perlu diperhatikan agar mencapai hasil yang diharapkan, yaitu :
a.       Faktor pada diri anak sendiri, yaitu mengenal anak secara objektif.
-          Berbakat luar biasa pada fungsi – fungsi yang berhubungan dengan proses informasi ( kognitif ) dan mengaruhi aspek – aspek lain.
-          Berbakat luar biasa hanya pada salah datu atau beberapa aspek, bisa aspek – aspek kognitif atau aspek yang berhubungan dengan keterampilan khusus, sedangkan aspek lain  secara umum.
b.       Faktor kurkulium
-          Iai dan cara pelaksanaan yang disesuaikan denagn keadaan anak.
-          Pendidikan khusus tidak terlepas dari kurkulum dasar yang diberikan pada anak lain.
-          Kurikulum diarahkan agar perangsangan yang diberikan mmpunyai paengaruh untuk menambah atau memperkaya program.
-          Isi kurikulium mengarah pada perkembangan kemampuan anak yang berorientasiinovatif dan tidak reproduktif.
-          Kreativitas yang diarahkan agr tertanam sikap hidup yang mau mengabdi, melayani, dan mengamalkan.
C.      PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT
Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa “ warga negara yang    memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus “     ( pasal 5 ayat 4 ). Dsamping itu bahwa “ setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayannan pendidkan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya”.
1.       Pelaksanaan Pendidikan Anak Berbakat
a.       Percepatan
b.       Pendidikan dalam kelompok khusus

2.       Kegiatan dalam Implementasi Kurikulum Bidang Studi Tertentu :
a.       Membaca
b.       Menulis Kreatif ( Mengarang )
c.       Ilmu pengetahuan Sosial
d.       IPA dan Pendidikan Kesehatan
e.       Matematika
f.        Kesenian dan Bahasa
g.       Metode Belajar dan Guru

3.       Bagaimana Pendidikan anak berkat dalam konteks pendidikan Indonesia.
Pembinaan bakat dan prestasi berkualitas tinggi peting bagi kelangsungan hidup serta kejayaan bangsa.

D.     INDENTIFIKASI ANAK BERBAKAT
1.       Model Indentifikasi
a.       Mengumpulkan informasi
b.       Rasa ketertarikan yang luas
c.       Menulis dan Membaca sejak Dini
d.       Berbakat di Bidang Seni
e.       Memperlihatkan konsentrasi yang sungguh – sungguh
f.        Punya Memori yang Bagus
g.       Punya kosakata yang maju
h.       Perhatian terhadap Detail
i.         Berlaku sesuai dengan maunya
j.         Mmahami sesuatu yang kompleks
2.       Layanan Pendidikan Anak Berbakat
a.       Home schooling
b.       Menyelenggarakan program akselerasi khusus
c.       Menyeenggarakan kelas – kelas tradisional
d.       Membangun kelas khusus untuk anak berbakat

A.      Pendidikan bagi SLOW LEARNER ( Mental Retardation )
Tunagrahita atau anak lamban belajar adalah anak yang mengalami kelainan yakni inteligensinya dibawah rata – rata anak seusianya.
B.      Pendidikan anak khusus
Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang didasarkan pada hak asasi dan model sosial, sistem yang harus disesuaikan dengan anak, bukan anak yang menyesuaikan dengan sistem.

***Artikel ini di ambil dari beberapa sumber.
http://blograme.wordpress.com/2012/05/14/pendidikan-anak-berbakat-memahami-dan-menjelaskan-mengenai-anak-berbakat/
http://ochamutz91.wordpress.com/2010/05/29/karakteristik-dan-pendidikan-anak-berbakat/
http://www.santirama.sch.id/index.php?option=com_content&task=view&id=42&Itemid=78

Tidak ada komentar:

Posting Komentar