Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung maksimal empat
baris ( jarak spasi : 2spasi)
Walgito
bimo (2010: h.99) menyatakan bahwa,”persepsi merupakan suatu proses yang
didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus
oleh individu melalui alat indera atau disebut proses sensoris. Namun proses
tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus diteruskan dan proses
selanjutnya merupakan proses persepsi.”
”Persepsi
merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan
proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau disebut
proses sensoris. Namun proses tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus
diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi” ( Walgito bimo, 2010:
h.99).
Menurut
Walgito Bimo,”Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses
penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat indera atau disebut proses sensoris. Namun proses tidak berhenti begitu
saja, melainkan stimulus diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses
persepsi” (2010: h.99).
Kutipan Langsung Panjang lima baris
( jarak spasi : 1 spasi)
Walgito
Bimo (2010:h.99) menyatakan bahwa :
Proses penginderaan
akan berlangsung setiap
saat, pada waktu individu menerima
stimulus melalui alat indera,
yaitu melalui mata
sebagai penglihatan, hidung sebagai
pembauan, lidah sebagai alat
pengecap, kulit pada telapak
tangan sebagai
alat perabaan, yang kesemuanya
merupakan alat indera untuk menerima
stimulus dari
luar individu.
Daftar
Pustaka
Walgito,
Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta
: C.V Andi Offset.
Walgito,
Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta
: C.V Andi Offset.
Walgito,
Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta
: C.V Andi Offset.
Kutipan tidak langsung
Bahasa
Indonesia dipakai sebagai sebuah bahasa ilmu, susastra dan budaya. Jika kita
melihat bahasa Kerinci adalah bahasa daerah, dapat menelusuri seberapa jauh
bahasa itu dapat digunakan sebagai susastra, budaya dan ilmu. Bahasa Kerinci
telah dipakai sebagai sarana dalam susastra yaitu susastra lisan. Bahasa
Kerinci dipakai pula dalm kebudayaan misalnya berkomunikasi, bernyanyi dan
bertutur adat. Kemudian bahasa Kerinci belum mampu menjalankan fungsinya
sebagai sarana ilmu (Arifin dan Tasai, 2012: h. 15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar