A.
PENDAHULUAN
Membahas masalah sistem
pendidikan di Indonesia, anak usia sekolah ditempatkan secara berjenjang sesuai
dengan usianya. Mulai anak usia TK, SD, SMP, dan SMU. Kurikulum yang digunakan
bersifat centarlized ( terpusat ),
artinya kurikulium yang dipakai untuk seluruh wilayah Indonesia secara umum
sama.
Dengan keterbatasan,
maka ada beberapa hal yang belum ditangani dengan baik, misalnya penanganan
anak berbakat. Bagaimana potensi anak berbakat diasah sehingga segala kemampuan
yang ada pada diri anak dapat tersalukan melalui lembaga khusus. Misalnya SLB (
sekolah luar biasa ) yang menangani anak – anak yang memiliki kelemahan
dikarenakan tidak berfungsinya salah satu bagian pada tubuhnya ( tunanetra,
tunarungu, tunawicara, dan sebagainya ).
Pendidikan anak
berbakat, dapat dilihat dari sistematik yang meliputi program, fasilitas, guru,
masukan, dan tujuan. Tujuan pendidikan Indonesia tersirat dala cita – cita
bangsa Indonesia yang dirumuskan dalam falsafah hidup bangsa, yaitu Pancasila
dan Undang – Undang Dasar 1945. Dalam Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 31
menyatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia behak memperoleh pengajaran dan
pemerintah mengusahakan dan melaksanakan satu siste, pengajaran ( pendidikan )
nasional.
Berdasarkan Universal
dan Alamiah, bahwa manusia berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, seperti
inteligasi, bakat, kepribadian, kondisi jasmani, dan sebagainya.
Pendidikan anak berbakat
merupakan bagian integrasi pendidkan pada umumnya, dengan kekhususan memberi
kedsempatan maksimal bagi anak berbakat untuk berfungsi sesuai dengan
potensinya, dengan harapan bahwa pada suatu saat anak anak memberikan sumbangan
yang maksimal bagi peningkatan kehidupan sesuai dengan aktualisasi potensinya.
Sesuai dengan citra masyarakat yang kita anut dengan memperhatikan kaiatn
fungsional antara individu dengan masyarakat.
B. ANAK BERBAKAT
Seorang anak
dikatagorikan anak berbakat, tak semata – mata karena mudah memahami segala
sesuatu, mempunyai daya ingat baik, atau mampu menyelesaikan tugas – tugas
sekolah dengan cepat dan tidak selalu siswa yang berprestasi. Namun, ada
sesuatu yang berbeda pada dirinya dikelas, yakni kewaspadaan ( alertness ),
kemampuan memahami ( quick insights ), dan keterampilan lain
lebih hebat dari anak seusianya. Hal ini membuat anak mampu menunjukan prestasi
luar biasa disekolah yang ditunujkan anak berbakat umumnya adalah scor IQ – nya
tinggi. Semakin tinggi scor IQ anak, kian membuat anak menjadi tidak tipikal.
Biasanya 3 – 5 persen anak dari populasi sekolah tergolong berbakat. Jika ada
1000 siswa, maka paling tdak ada 30 – 50 anak yang tergolong berbakat.
a.
Hidup dengan Keberbedaan
Harus disadari, anak
berbakat berbeda perkembangannya dibanding teman sebayanya. Apa lagi jika
tingkat kecerdasan anak semakin tinggi. Menurut Dr. Reni Akbar Hawad Psi Ketua
Pusat Keberbakatan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, perbedaan –
perbedaan yang dimiliki anak akan membuatnya merasa terasing dalam perkembangan
saat dia bermain dan membangun persahabatan dengan anak lainnya.
b.
Gaya Belajar
Orang tua prasekolah
sepatutnya menjadi pengamat dan pendengar yang baik bagi gaya belajar anak.
Anak suka menjelajah sekelilingnya, fisiknya aktif dan tidak pernah diam.
c.
Bahasa
Anak berbakat terlihat
suka meniru orang dewasa, mampu berbicara mrnggunakan kalimat – kalimat yang
tidak lazim, menjawab secara gamblang
dan merespons pertanyyan dengan cepat.
d.
Kosakata
Anak mampu memahami
banyak kata dibanding anak lainnya. Rasa ingin tahu anak yang tinggi membuatnya
selalu bertanya sehingga salah satu ciri anak berbakat adalah kaya kosakata dan
lebih maju dari anak lainnya.
e.
Keterampilan Motorik
Anak berbakat mempunyai
perkembangan motorik lebih cepat. Dia mampu memakai pakaian dan makan sendiri.
Untuk itu penuhilah kebutuhannya dengan berbagai kegiatan motorik seperti
tenis, berenang, dan melukis.
f.
Kolektor
Secara umum, anak
berbakat suka mengoleksi hal – hal yang menjadi minatnya. Misalnya, komik,
prangko, stiker, gantungan kunci, kerang dan lainnya.
g.
Membaca
Anak mampu membaca
sebelum masuk sekolah dasar. Anak usia satu tahun, telah mampu menyadari buku
bergambar yang dipegangnya terbalik.
Pengertian lain
menyebutkan, bahwa anak berbakat adalah anak yang memiliki potensi unggul
diatas potensi yang dimiliki oleh anak – anak normal. Para ahli dalam bidang
anak – anak berbakat ( gifted ) memiliki pandangan sama ialah keunggulan lebih
bersifat bawaan dari pada manipulasi lingkungan sesudah anak dilahirkan.
Anak – anak berbakat
mempunyai superioritas dalam bidang akademik. Hal itu tidak sulit untuk
dimengerti sebab salah satu syarat penting untuk meraih prestasi akademik
adalah memiliki intelegensi.
Karakteristik Anak
Berbakat
Sebagai makhluk sosial,
anak berbakat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat dipengaruhi
oleh sifat – sifat, pemikiran, sikap, dan aktivitas anggota masyarakat yang
lain. Untuk mengenali karakteristik anak – anak berbakat, dapat dilihat
beberapa segi diantaranya:
a.
Potensi
Dari sudut proses belajar, maka faktor kesadaran seperti Faktor
intelegensi, motivasi, emosi, dan sosialisasi sangat menentukan pencapaian
hasil atau prestasi belajar dalam bentuk kesadaran.
b.
Cara Menghadapi Masalah
Keterlibatan seluruh aspek psikologis dan biologis setiap anak berbakat
pada saat mereka berhadapan dengan masalah. Mereka akan memilih metode,
pendekatan, dan alat yang strategis sehingga diperoleh pemecahan masalah yang
efisien dan efektif.
c.
Prestasi
Presrasi anak dapat ditinjau dari segi fisik, psikologis, akademik, dan
sosial. Secara psikologis, anak berbakat memiliki kemampuan emosi yang unggul
dan secara sosial pada umumnya mereka adalah anak yang populer serta lebih
mudah diterima.
Bagaimana Menangani Anak Berbakat?
Kemampuan dasar atau
bakat luar biasa yang dimiliki seorang anak memerlukan serangkaian stimulasi
yang sistematis, terencana, dan terjadwal agar apa yang dimiliki menjadi
aktual, dan berfungsi sebaik – baiknya. Peran lingkungan sebagai pemicu
rangsangan sangat besar dalam menentukan sampai dimana tahapan, terelisasi, dan
hasil akhir dari suatu perkembangan dicapai. Faktopr yang perlu diperhatikan
agar mencapai hasil yang diharapkan, yaitu :
a.
Faktor pada diri anak sendiri, yaitu mengenal anak secara objektif.
-
Berbakat luar biasa pada fungsi – fungsi yang berhubungan dengan proses informasi
( kognitif ) dan mengaruhi aspek – aspek lain.
-
Berbakat luar biasa hanya pada salah datu atau beberapa aspek, bisa aspek –
aspek kognitif atau aspek yang berhubungan dengan keterampilan khusus,
sedangkan aspek lain secara umum.
b.
Faktor kurkulium
-
Iai dan cara pelaksanaan yang disesuaikan denagn keadaan anak.
-
Pendidikan khusus tidak terlepas dari kurkulum dasar yang diberikan pada
anak lain.
-
Kurikulum diarahkan agar perangsangan yang diberikan mmpunyai paengaruh
untuk menambah atau memperkaya program.
-
Isi kurikulium mengarah pada perkembangan kemampuan anak yang
berorientasiinovatif dan tidak reproduktif.
-
Kreativitas yang diarahkan agr tertanam sikap hidup yang mau mengabdi,
melayani, dan mengamalkan.
C.
PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT
Undang – Undang Sistem Pendidikan
Nasional mengamanatkan bahwa “ warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus “ ( pasal 5 ayat 4 ). Dsamping itu bahwa “
setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
pelayannan pendidkan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya”.
1.
Pelaksanaan Pendidikan Anak Berbakat
a.
Percepatan
b.
Pendidikan dalam kelompok khusus
2.
Kegiatan dalam Implementasi Kurikulum Bidang Studi Tertentu :
a.
Membaca
b.
Menulis Kreatif ( Mengarang )
c.
Ilmu pengetahuan Sosial
d.
IPA dan Pendidikan Kesehatan
e.
Matematika
f.
Kesenian dan Bahasa
g.
Metode Belajar dan Guru
3.
Bagaimana Pendidikan anak berkat dalam konteks pendidikan Indonesia.
Pembinaan bakat dan prestasi berkualitas tinggi peting bagi kelangsungan
hidup serta kejayaan bangsa.
D.
INDENTIFIKASI ANAK BERBAKAT
1.
Model Indentifikasi
a.
Mengumpulkan informasi
b.
Rasa ketertarikan yang luas
c.
Menulis dan Membaca sejak Dini
d.
Berbakat di Bidang Seni
e.
Memperlihatkan konsentrasi yang sungguh – sungguh
f.
Punya Memori yang Bagus
g.
Punya kosakata yang maju
h.
Perhatian terhadap Detail
i.
Berlaku sesuai dengan maunya
j.
Mmahami sesuatu yang kompleks
2.
Layanan Pendidikan Anak Berbakat
a.
Home schooling
b.
Menyelenggarakan program akselerasi khusus
c.
Menyeenggarakan kelas – kelas tradisional
d.
Membangun kelas khusus untuk anak berbakat
A.
Pendidikan bagi SLOW LEARNER ( Mental Retardation )
Tunagrahita atau anak
lamban belajar adalah anak yang mengalami kelainan yakni inteligensinya dibawah
rata – rata anak seusianya.
B.
Pendidikan anak khusus
Pendidikan inklusi adalah
pendidikan yang didasarkan pada hak asasi dan model sosial, sistem yang harus
disesuaikan dengan anak, bukan anak yang menyesuaikan dengan sistem.
***Artikel ini di ambil dari beberapa sumber.
http://blograme.wordpress.com/2012/05/14/pendidikan-anak-berbakat-memahami-dan-menjelaskan-mengenai-anak-berbakat/
http://ochamutz91.wordpress.com/2010/05/29/karakteristik-dan-pendidikan-anak-berbakat/
http://www.santirama.sch.id/index.php?option=com_content&task=view&id=42&Itemid=78
Tidak ada komentar:
Posting Komentar